1.
Di desa Pomahan Kecamatan Baureno
Kabupaten Bojonegoro, yang terletak di sebelah barat baureno. Kurang lebih 5
km, terdapat suatu makam kuno yang tergolong
keramat khususnya bagi pegawai negeri.
2.
Sampai sekarang untuk pegawai negeri yang sekiranya
sudah mengerti, tentu tidak akan berani menginjak dekat makan tersebut,
lebih-lebih masuk ke dalamnya. Tetapi bagi meraka yang belum mengerti, kalau
tidak bertanya-tanya terlebih dahulu, biasanya mendapatkan halangan
entah diberhentikan, diskors atau mendapat
halangan—halangan lain.
3.
Berdasarkan cerita dari orang-orang tua, di desa tersebut
terdapat makam Demang Sosrobahu (Demang dari Negara Werkotho), ketika lari
karena kalah perang dengan bala
tentara dari Mataram. Adapun makam tersebut dikenal dengan nama makam Mbah Dempok, yang berarti bahwa ia berlari sampai
mati tidak dapat lagi melanjutkan perjalanan.
4.
Cerita mengenai makam Mbah Dempok di
desa pomahan tersebut juga terdapat hubungan dengan berdirinya desa Baureno, Desa Blongsong, Dukuh Talun, makam
Mbah Mijil dan Desa Tulung di Kecamatan Kepuhbaru.Adapun asal mula
makam-makam di desa-desa,menurut orang-orang tua dan sesepuh di sekitar desa diceritakan: Pada
jaman itu di Kerajaan Mataram dipimpin oleh seorang raja bergelar Sultan Mangkurat yang mengadakan persekutuan dengan
pemerintah Hindia Belanda di Batavia.
5.
Sri Sultan dikaruniai
seorang putra dan dua putri,yaitu Nyai Bandi,Pangeran Danu Sumitro dan PutriKinasih. Karena
Sri Sultan sudah mulai tua, maka Sang Sultan mengharapkan Pangeran Danu
Sumitro dapat menggantikan kedudukannya. Namun satu-satunya Putra Mahkota
Kerajaan Mataram itu tidak mau melanjutkan kepemimpinan
Ayahandanya untuk menjadi Raja di Mataram dan bertekad tidak ingin
melaksanakannya. Kemudian SangPangeran meninggalkan Mataram.
6.
Kepergian Pangeran Danu dari Praja Mataram mendapat
pertentangan yang sangat hebat
dari ayahandanya, walau Pangeran
Danu meninggalkan Praja dengan cara
baik-baik sungkem dan memohon restu namun Sang Raja tetap tidak
memberikan ijin, bahkan saat keberangkatannya sempat di
hadang prajurit utama kerajaan atas perintah Ayahandanya. Namun dengan sekali gebrak prajurit-prajurit
itu roboh dan bergelimpangan di tanah.
7.
Pangeran Danu bukan orang sembarangan
sejak, kecil sudah di latih olah kanuragan . Satu-satunya anak laki-laki
sekaligus Sebagai seorang Putra Mahkota yang
sejak awal sudah dipersiapkan matang-matang dan kelak menggantikan kedudukan Ayahandanya
menjadi Raja.
8.
Akhirnya dengan berat hati Sultan Amangkurat merelakan putranya meninggalkan
Mataram namun dengan satu sarat
harus ditemani Tumenggung Surengrono dan
Nyai Alap Alap juga prajurit.
9.
Diceritakan sesudah
keberangkatanan Pangeran Danu Sumitro dan Tumenggung
Surengrono, Istana Mataram didatangi pencuri yang saktimandra guna bernama Sontoboyo, yang berasal dari
Madura. Kesaktian pencuri itu diantaranya mampu berubah wujud, pada malam
hari menjadi buaya. Tetapi jika malam hari ia berubah menjadi
manusia kembali. Saat menjadi manusia sering melakukan tindakan-tindakan
asusila dan perbuatan adigang-adigung
yang nerugikan masyarakat. Dengan ilmu panglimunannya Sontoboyo
mampu menghilang dan dapat
masuk di “keputrian” untuk mengumbar
hawa nafsunya, melakukan perbuatan zina tanpa seorangpun yang mengetahuinya.
10.
Perbuatan
yang tidak baik layaknya menyimpan
bangkai, serapat-rapatnya ia menyimpan pada
akhirnya berbau juga. Lama kelamaan perbuatan
pencuri itu tercium diketahui oleh Sri Sultan. Namuni karena Sang Putri
sudah terlanjurjatuh cinta, maka Sri Sultan merasa sulit untuk memberikan
hukuman dalam memutuskan perkara tersebut, Akhirnya
pencuri sakti yang bernama
Sontoboyo itu diperintahkan untuk pergi ke Negara Werkhoto. Untuk
meminta Putranya (Danu Sumitro) yang sudah
menjadi raja di Negara Werkotho dan
Patih Surengrono dengan seluruh
prajuritnya kembali ke Mataram. apabila berhasil melaksanakan perintah
raja, si pencuri itu diakui menjadi
putranya, sedangkan apabila tidak dapat maka
akan dijatuhihukuman mati. Sontoboyo lalu berangkat dengan disertai dengan bala tentara dari Mataram.
11.
Sontoboyo beserta bala tentaranya itu sampalah di Negara
Werkhoto, dan bertemu dengan Patih Surengrono. Dalam
pertemuan itu terjadi perbedaan
pendapat dan perselisihan yang menjadikan sebab terjadinya peperangan dari kedua orang sakt itu.
Pada saat peperangan tersebut,
Sontoboyo berhasil diikat dan dilemparkan ke sungai.
Tetapi kemudian berubahlah Sontoboyo menjadi “buaya
putih" dan menyerang Patih Surengrono. Ki patih yang terlena akhirnya ia tergigit oleh buaya tersebut.Melihat
keadaan musuhnya yang terluka itu, bala tentara Mataram berniat ingin
membunuhnya, tetapi Ki patih dapat menghindari dengan merangkak menjauhi buaya itu.Saat itulah Patih Surengrono berkesempatan mencabut
kerisnya kemudian digariskan ke tanah yang dilewatinya.
12. Pada
saat itu terjadilah
keanehan, ketika bala tentara Mataram melangkah di atas tanah bekas garis- goresan kerisPatih
Surengrono tersebut, seketika prajurit-prajurit itu menjadi bingung dan gelap
penglihatannya, matanya menjadi kabur (baur) tidak tahu lagi kemana
larinya Patih Surengrono. Dan tempat itulah sekarang bernama desabaureno.
13.
paragraf
|
5w+1h
|
1.
Di desa Pomahan Kecamatan Baureno
Kabupaten Bojonegoro, yang
terletak di sebelah barat baureno.
Kurang lebih 5 km, terdapat suatu makam kuno yang tergolong keramat khususnya bagi pegawai negeri
|
terletak di sebelah
barat baureno. Kurang lebih 5 km, (dimana)
|
2.
Sampai sekarang untuk pegawai negeri yang sekiranya sudah mengerti, tentu
tidak akan berani menginjak dekat makan tersebut, lebih-lebih masuk ke
dalamnya. Tetapi bagi meraka yang belum mengerti, kalau tidak bertanya-tanya
terlebih dahulu, biasanya mendapatkan halangan entah
diberhentikan, diskors atau mendapat
halangan—halangan lain.
|
Sampai sekarang untuk pegawai
negeri yang sekiranya sudah
mengerti, tentu tidak akan berani menginjak dekat makan tersebut,(siapa)
|
3.
Berdasarkan cerita dari orang-orang tua, di desa
tersebut terdapat makam Demang Sosrobahu (Demang dari Negara Werkotho),
ketika lari karena kalah perang dengan
bala tentara dari Mataram.
Adapun makam tersebut dikenal dengan nama
makam Mbah Dempok, yang berarti bahwa ia berlari sampai mati tidak dapat lagi
melanjutkan perjalanan.
|
Demang Sosrobahu (Demang dari Negara Werkotho),(siapa) nama makam Mbah Dempok(mengapa)
|
4. Cerita mengenai makam Mbah Dempok di desa pomahan tersebut juga
terdapat hubungan dengan berdirinya
desa Baureno, Desa Blongsong, Dukuh Talun, makam Mbah Mijil dan Desa Tulung
di Kecamatan Kepuhbaru.Adapun asal mula
makam-makam di desa-desa,menurut orang-orang tua dan sesepuh di sekitar desa diceritakan: Pada
jaman itu di Kerajaan Mataram dipimpin oleh seorang raja bergelar Sultan Mangkurat yang mengadakan persekutuan dengan
pemerintah Hindia Belanda di Batavia.
|
asal mula makam-makam di desa-desa,menurut orang-orang
tua dan sesepuh di sekitar desa diceritakan: Pada
jaman itu di Kerajaan Mataram dipimpin oleh seorang raja bergelar Sultan Mangkurat yang mengadakan persekutuan dengan
pemerintah Hindia Belanda di Batavia.(bagaimana)
|
5.
Sultan dikaruniai
seorang putra dan dua putri,yaitu Nyai Bandi,Pangeran Danu Sumitro dan PutriKinasih.
Karena Sri Sultan sudah mulai tua, maka Sang Sultan mengharapkan
Pangeran Danu Sumitro dapat menggantikan kedudukannya. Namun
satu-satunya Putra Mahkota Kerajaan Mataram itu tidak
mau melanjutkan kepemimpinan Ayahandanya untuk menjadi Raja di
Mataram dan bertekad tidak ingin melaksanakannya.
Kemudian SangPangeran meninggalkan Mataram.
|
|
6.
Kepergian Pangeran Danu dari Praja Mataram mendapat
pertentangan yang sangat
hebat dari ayahandanya, walau
Pangeran Danu meninggalkan Praja dengan
cara baik-baik sungkem dan memohon restu namun Sang Raja tetap
tidak memberikan ijin, bahkan saat keberangkatannya
sempat di hadang prajurit utama kerajaan atas perintah Ayahandanya. Namun dengan sekali gebrak
prajurit-prajurit itu roboh dan bergelimpangan di tanah.
|
pertentangan yang
sangat hebat dari ayahandanya,(siapa)
|
7.
Pangeran Danu bukan orang
sembarangan sejak, kecil sudah di latih olah kanuragan . Satu-satunya anak
laki-laki sekaligus Sebagai seorang Putra Mahkota yang sejak awal sudah dipersiapkan matang-matang dan kelak menggantikan kedudukan
Ayahandanya menjadi Raja.
|
Pangeran Danu Sebagai seorang Putra Mahkota kelak menggantikan
kedudukan Ayahandanya menjadi Raja (siapa)
|
8.
Akhirnya dengan berat hati Sultan Amangkurat merelakan putranya meninggalkan
Mataram namun dengan satu sarat
harus ditemani Tumenggung Surengrono dan
Nyai Alap Alap juga prajurit.Diceritakan sesudah
keberangkatanan Pangeran Danu Sumitro dan Tumenggung Surengrono, Istana Mataram
didatangi pencuri yang saktimandra
guna bernama Sontoboyo, yang berasal
dari Madura. Kesaktian
pencuri itu diantaranya mampu berubah wujud, pada malam hari menjadi buaya. Tetapi jika
malam hari ia berubah menjadi manusia kembali. Saat menjadi manusia
sering melakukan tindakan-tindakan asusila dan perbuatan adigang-adigung yang nerugikan masyarakat. Dengan
ilmu panglimunannya Sontoboyo mampu menghilang dan dapat masuk di “keputrian” untuk mengumbar hawa nafsunya, melakukan perbuatan zina
tanpa seorangpun yang mengetahuinya.
|
, Istana Mataram didatangi pencuri yang saktimandra guna bernama
Sontoboyo,(siapa) Kesaktian pencuri itu
diantaranya mampu berubah wujud, pada malam
hari menjadi buaya.(bagaimana)
|
9.
Perbuatan yang tidak baik
layaknya menyimpan bangkai, serapat-rapatnya ia menyimpan pada akhirnya berbau juga. Lama
kelamaan perbuatan pencuri itu tercium diketahui oleh Sri Sultan. Namuni karena
Sang Putri sudah terlanjurjatuh cinta, maka Sri Sultan merasa sulit untuk memberikan
hukuman dalam memutuskan perkara tersebut, Akhirnya
pencuri sakti yang bernama
Sontoboyo itu diperintahkan untuk pergi ke Negara Werkhoto. Untuk
meminta Putranya (Danu Sumitro) yang sudah
menjadi raja di Negara Werkotho dan
Patih Surengrono dengan seluruh
prajuritnya kembali ke Mataram. apabila berhasil melaksanakan perintah
raja, si pencuri itu diakui
menjadi putranya, sedangkan apabila tidak dapat maka akan dijatuhihukuman mati. Sontoboyo lalu
berangkat dengan disertai dengan
bala tentara dari Mataram.
|
pencuri sakti yang
bernama Sontoboyo itu diperintahkan
untuk pergi ke Negara Werkhoto(apa) Sontoboyo beserta bala tentaranya itu sampalah di Negara Werkhoto(dimana)
|
10.
Sontoboyo beserta bala tentaranya itu sampalah di Negara
Werkhoto, dan bertemu dengan Patih Surengrono. Dalam
pertemuan itu terjadi perbedaan
pendapat dan perselisihan yang menjadikan sebab terjadinya peperangan dari kedua orang sakt itu.
Pada saat peperangan
tersebut, Sontoboyo berhasil diikat dan dilemparkan ke sungai. Tetapi kemudian berubahlah
Sontoboyo menjadi “buaya putih" dan menyerang Patih
Surengrono. Ki patih yang terlena
akhirnya ia tergigit oleh buaya tersebut.Melihat keadaan musuhnya yang
terluka itu, bala tentara Mataram berniat ingin membunuhnya, tetapi Ki patih
dapat menghindari dengan merangkak
menjauhi buaya itu.Saat itulah Patih
Surengrono berkesempatan mencabut kerisnya kemudian digariskan
ke tanah yang dilewatinya.
|
Pada saat peperangan tersebut,
Sontoboyo berhasil diikat dan dilemparkan ke sungai. Tetapi kemudian berubahlah
Sontoboyo menjadi “buaya putih" dan menyerang Patih
Surengrono(mengapa).
|
11.
Pada saat itu terjadilah keanehan, ketika bala tentara Mataram
melangkah di atas tanah
bekas garis- goresan kerisPatih Surengrono tersebut,
seketika prajurit-prajurit itu
menjadi bingung dan gelap
penglihatannya, matanya menjadi kabur (baur) tidak tahu lagi kemana
larinya Patih Surengrono. Dan tempat itulah sekarang bernama desabaureno.
|
bala tentara Mataram melangkah di atas tanah
bekas garis- goresan kerisPatih
seketika prajurit-prajurit itu
menjadi bingung dan gelap
penglihatannya, matanya menjadi kabur (baur) tidak tahu lagi kemana
larinya Patih Surengrono(memgapa) tempat itulah sekarang bernama desabaureno.(apa)
|
Paragraf
|
Konjungsi
|
Di desa Pomahan Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro, yang terletak di sebelah barat
baureno. Kurang lebih 5 km, terdapat suatu makam kuno yang tergolong keramat khususnya bagi pegawai negeri
|
Yang,bagi,
|
Sampai sekarang untuk pegawai negeri yang sekiranya sudah mengerti, tentu
tidak akan berani menginjak dekat
makan tersebut, lebih-lebih masuk ke
dalamnya. Tetapi bagi meraka yang belum mengerti, kalau tidak
bertanya-tanya terlebih dahulu, biasanya mendapatkan
halangan entah diberhentikan, diskors atau mendapat halangan—halangan lain.
|
Untuk,bagi,yang,akan,
|
Berdasarkan cerita dari orang-orang tua, di desa tersebut
terdapat makam Demang Sosrobahu (Demang dari Negara Werkotho), ketika
lari karena kalah perang dengan
bala tentara dari Mataram. Adapun makam tersebut dikenal dengan nama makam
Mbah Dempok, yang berarti bahwa ia berlari sampai mati tidak dapat lagi
melanjutkan perjalanan
|
Dengan,
|
bahwa ia berlari Berdasarkan
cerita dari orang-orang tua, di
desa tersebut terdapat makam Demang Sosrobahu (Demang dari Negara
Werkotho), ketika lari karena kalah perang dengan bala tentara dari Mataram. Adapun makam tersebut dikenal
dengan nama makam Mbah Dempok, yang berarti sampai mati tidak dapat lagi melanjutkan perjalanan.
|
Dari,dengan,lagi,
|
Cerita mengenai makam Mbah Dempok di desa pomahan tersebut juga
terdapat hubungan dengan berdirinya
desa Baureno, Desa Blongsong, Dukuh Talun, makam Mbah Mijil dan Desa Tulung
di Kecamatan Kepuhbaru.Adapun asal
mula makam-makam di desa-desa,menurut orang-orang tua dan sesepuh di sekitar desa diceritakan: Pada
jaman itu di Kerajaan Mataram dipimpin oleh seorang raja bergelar Sultan Mangkurat yang
mengadakan persekutuan dengan pemerintah Hindia Belanda
di Batavia.
Sri Sultan dikaruniai seorang putra
dan dua putri,yaitu Nyai Bandi,Pangeran
Danu Sumitro dan PutriKinasih. Karena Sri Sultan sudah
mulai tua, maka Sang Sultan mengharapkan Pangeran Danu Sumitro dapat
menggantikan kedudukannya. Namun satu-satunya Putra Mahkota Kerajaan
Mataram itu tidak mau melanjutkan kepemimpinan Ayahandanya
untuk menjadi Raja di Mataram dan bertekad tidak ingin melaksanakannya.
Kemudian SangPangeran meninggalkan Mataram.
|
Dan,oleh,yang,dengan,yaitu
|
Kepergian Pangeran Danu dari Praja Mataram mendapat
pertentangan yang sangat hebat dari ayahandanya, walau Pangeran Danu
meninggalkan Praja dengan cara baik-baik sungkem dan memohon restu
namun Sang Raja tetap tidak memberikan ijin, bahkan
saat keberangkatannya sempat di hadang prajurit utama kerajaan
atas perintah Ayahandanya. Namun dengan sekali gebrak prajurit-prajurit itu
roboh dan bergelimpangan di tanah.
|
Dari,yang,tidak,di,dan,dengan,
|
Pangeran Danu bukan orang
sembarangan sejak, kecil sudah di latih olah kanuragan . Satu-satunya anak
laki-laki sekaligus Sebagai seorang Putra Mahkota yang sejak awal sudah
dipersiapkan matang-matang dan kelak menggantikan
kedudukan Ayahandanya menjadi Raja.
|
Dan,dari,yang,ke
|
Akhirnya dengan berat hati Sultan
Amangkurat merelakan putranya meninggalkan
Mataram namun dengan satu sarat harus ditemani Tumenggung Surengrono dan Nyai
Alap Alap juga prajurit.
Diceritakan sesudah
keberangkatanan Pangeran Danu Sumitro dan Tumenggung
Surengrono, Istana Mataram didatangi pencuri yang saktimandra
guna bernama Sontoboyo, yang berasal dari Madura. Kesaktian
pencuri itu diantaranya mampu berubah wujud, pada malam
hari menjadi buaya. Tetapi jika malam hari ia berubah menjadi
manusia kembali. Saat menjadi manusia sering
melakukan tindakan-tindakan asusila dan perbuatan
adigang-adigung yang nerugikan masyarakat. Dengan ilmu panglimunannya
Sontoboyo mampu menghilang dan dapat masuk
di “keputrian” untuk mengumbar hawa nafsunya, melakukan perbuatan zina
tanpa seorangpun yang mengetahuinya.
|
|
Perbuatan yang tidak baik layaknya
menyimpan bangkai, serapat-rapatnya ia menyimpan pada akhirnya berbau juga.
Lama kelamaan perbuatan
pencuri itu tercium diketahui oleh Sri Sultan. Namuni
karena Sang Putri sudah terlanjurjatuh cinta, maka Sri Sultan merasa
sulit untuk memberikan hukuman dalam
memutuskan perkara tersebut, Akhirnya pencuri sakti yang
bernama Sontoboyo itu diperintahkan untuk pergi ke Negara Werkhoto. Untuk
meminta Putranya (Danu Sumitro) yang sudah menjadi raja di Negara Werkotho
dan Patih Surengrono dengan seluruh prajuritnya kembali ke Mataram. apabila
berhasil melaksanakan
perintah raja, si pencuri itu diakui menjadi putranya, sedangkan apabila
tidak dapat maka akan dijatuhihukuman mati. Sontoboyo lalu berangkat
dengan disertai dengan bala tentara dari Mataram.
|
Yang,iu,sang,untuk,akan
|
Pada saat itu terjadilah
keanehan, ketika bala tentara Mataram melangkah di atas tanah
bekas garis- goresan kerisPatih Surengrono tersebut,
seketika prajurit-prajurit itu menjadi bingung dan gelap
penglihatannya, matanya menjadi kabur (baur) tidak tahu lagi kemana
larinya Patih Surengrono. Dan tempat itulah sekarang bernama
desabaureno
|
Pada,dan,
|
Konflik per-an
no
|
kalimat
|
Per-an
|
makna
|
fungsi
|
|
Di desa Pomahan Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro, yang terletak di sebelah barat
baureno. Kurang lebih 5 km, terdapat suatu makam kuno yang tergolong keramat khususnya bagi pegawai negeri
|
|
|
|
|
Sampai
sekarang untuk pegawai negeri yang sekiranya sudah mengerti, tentu
tidak akan berani menginjak dekat
makan tersebut, lebih-lebih masuk ke
dalamnya. Tetapi bagi meraka yang belum mengerti, kalau tidak
bertanya-tanya terlebih dahulu, biasan
mendapatkan halangan entah
diberhentikan, diskors atau mendapat halangan—halangan lain.
|
|
|
|
|
Berdasarkan cerita dari orang-orang tua, di desa tersebut
terdapat makam Demang Sosrobahu (Demang dari Negara Werkotho), ketika
lari karena kalah perang dengan
bala tentara dari Mataram. Adapun makam tersebut dikenal dengan nama makam
Mbah Dempok, yang berarti bahwa ia berlari sampai mati tidak dapat lagi
melanjutkan perjalanan
|
perjalanan
|
Menyatan
perbutan
|
Melakukan
sesuatu
|
|
bahwa ia berlari Berdasarkan
cerita dari orang-orang tua, di
desa tersebut terdapat makam Demang Sosrobahu (Demang dari Negara
Werkotho), ketika lari karena kalah perang dengan bala tentara dari Mataram. Adapun makam tersebut dikenal
dengan nama makam Mbah Dempok, yang berarti sampai mati tidak dapat lagi melanjutkan perjalanan.
|
|
|
|
|
Cerita mengenai makam Mbah Dempok di desa pomahan tersebut juga
terdapat hubungan dengan berdirinya
desa Baureno, Desa Blongsong, Dukuh Talun, makam Mbah Mijil dan Desa Tulung
di Kecamatan Kepuhbaru.Adapun asal
mula makam-makam di desa-desa,menurut orang-orang tua dan sesepuh di sekitar desa diceritakan: Pada
jaman itu di Kerajaan Mataram dipimpin oleh seorang raja bergelar Sultan Mangkurat yang
mengadakan persekutuan dengan pemerintah Hindia Belanda
di Batavia.
Sri Sultan dikaruniai seorang putra
dan dua putri,yaitu Nyai Bandi,Pangeran
Danu Sumitro dan PutriKinasih. Karena Sri Sultan sudah
mulai tua, maka Sang Sultan mengharapkan Pangeran Danu Sumitro dapat
menggantikan kedudukannya. Namun satu-satunya Putra Mahkota Kerajaan
Mataram itu tidak mau melanjutkan kepemimpinan Ayahandanya
untuk menjadi Raja di Mataram dan bertekad tidak ingin melaksanakannya.
Kemudian SangPangeran meninggalkan Mataram.
|
|
|
|
|
Kepergian Pangeran Danu dari Praja Mataram mendapat pertentangan
yang sangat hebat dari ayahandanya, walau Pangeran Danu meninggalkan
Praja dengan cara baik-baik sungkem dan memohon restu namun Sang Raja
tetap tidak memberikan ijin, bahkan saat
keberangkatannya sempat di hadang prajurit utama kerajaan atas perintah
Ayahandanya. Namun dengan sekali gebrak prajurit-prajurit itu roboh dan
bergelimpangan di tanah.
|
pertentangan
|
Menyatan
perbuatan
|
|
|
Pangeran Danu bukan orang
sembarangan sejak, kecil sudah di latih olah kanuragan . Satu-satunya anak
laki-laki sekaligus Sebagai seorang Putra Mahkota yang sejak awal sudah
dipersiapkan matang-matang dan kelak menggantikan
kedudukan Ayahandanya menjadi Raja.
|
|
|
|
|
Akhirnya dengan berat hati Sultan
Amangkurat merelakan putranya meninggalkan
Mataram namun dengan satu sarat harus ditemani Tumenggung Surengrono dan Nyai
Alap Alap juga prajurit.
Diceritakan sesudah
keberangkatanan Pangeran Danu Sumitro dan Tumenggung
Surengrono, Istana Mataram didatangi pencuri yang saktimandra
guna bernama Sontoboyo, yang berasal dari Madura. Kesaktian
pencuri itu diantaranya mampu berubah wujud, pada malam
hari menjadi buaya. Tetapi jika malam hari ia berubah menjadi manusia
kembali. Saat menjadi manusia sering
melakukan tindakan-tindakan asusila dan perbuatan
adigang-adigung yang nerugikan masyarakat. Dengan ilmu panglimunannya
Sontoboyo mampu menghilang dan dapat masuk
di “keputrian” untuk mengumbar hawa nafsunya, melakukan perbuatan zina
tanpa seorangpun yang mengetahuinya.
|
perbuatan
|
Menyatan
perbuata
|
Melakukan
sesuatu
|
|
Perbuatan yang tidak baik layaknya
menyimpan bangkai, serapat-rapatnya ia menyimpan pada akhirnya berbau juga.
Lama kelamaan perbuatan
pencuri itu tercium diketahui oleh Sri Sultan. Namuni
karena Sang Putri sudah terlanjurjatuh cinta, maka Sri Sultan merasa
sulit untuk memberikan hukuman dalam
memutuskan perkara tersebut, Akhirnya pencuri sakti yang
bernama Sontoboyo itu diperintahkan untuk pergi ke Negara Werkhoto. Untuk
meminta Putranya (Danu Sumitro) yang sudah menjadi raja di Negara Werkotho
dan Patih Surengrono dengan seluruh prajuritnya kembali ke Mataram. apabila
berhasil melaksanakan
perintah raja, si pencuri itu diakui menjadi putranya, sedangkan apabila
tidak dapat maka akan dijatuhihukuman mati. Sontoboyo lalu berangkat
dengan disertai dengan bala tentara dari Mataram.
|
Perbuatan
|
|
|
|
Pada saat itu terjadilah keanehan, ketika
bala tentara Mataram melangkah di atas tanah bekas garis- goresan kerisPatih
Surengrono tersebut, seketika prajurit-prajurit itu menjadi
bingung dan gelap penglihatannya, matanya menjadi kabur (baur)
tidak tahu lagi kemana larinya Patih Surengrono. Dan tempat itulah
sekarang bernama desabaureno
|
|
|
|
MENGABTRAKSI
Di desa Pomahan Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro, yang
terletak di sebelah barat baureno. Kurang lebih 5 km, terdapat suatu makam kuno
yang tergolong keramat khususnya
bagi pegawai negeri.
Sampai sekarang untuk pegawai
negeri yang sekiranya sudah
mengerti, tentu tidak akan berani menginjak dekat makan tersebut, lebih-lebih
masuk ke dalamnya Berdasarkan cerita dari orang-orang tua, di desa tersebut
terdapat makam Demang Sosrobahu (Demang dari Negara Werkotho), ketika lari
karena kalah perang dengan bala
tentara dari Mataram. Dempok, yang berarti bahwa ia berlari sampai mati tidak
dapat lagi melanjutkan perjalanan.
Cerita mengenai makam Mbah Dempok di desa pomahan tersebut juga
terdapat hubungan dengan berdirinya
desa Baureno, Desa Blongsong, Dukuh Talun, makam Mbah Mijil dan Desa Tulung di
Kecamatan Kepuhbaru.Adapun asal mula makam-makam di desa-desa,menurut
orang-orang tua dan sesepuh di sekitar desa diceritakan: Pada
jaman itu di Kerajaan Mataram dipimpin oleh seorang raja bergelar Sultan Mangkurat yang mengadakan persekutuan dengan
pemerintah Hindia Belanda di Batavia. Sri
Sultan dikaruniai seorang putra dan dua putri,yaitu Nyai Bandi,Pangeran Danu Sumitro dan PutriKinasih.
Karena Sri Sultan sudah mulai tua, maka Sang Sultan mengharapkan
Pangeran Danu Sumitro dapat menggantikan kedudukannya Kepergian Pangeran Danu dari Praja Mataram mendapat
pertentangan yang sangat hebat
dari ayahandanya Pangeran Danu bukan
orang sembarangan sejak, kecil sudah di latih olah kanuragan Diceritakan sesudah
keberangkatanan Pangeran Danu Sumitro dan Tumenggung
Surengrono, Istana Mataram didatangi pencuri yang saktimandra guna bernama Sontoboyo, yang berasal dari
Madura. Kesaktian pencuri itu diantaranya mampu berubah wujud, pada malam
hari menjadi buaya. Dengan ilmu
panglimunannya Sontoboyo mampu menghilang dan dapat masuk di “keputrian” untuk mengumbar hawa nafsunya, melakukan perbuatan zina
tanpa seorangpun yang mengetahuinya
Perbuatan yang tidak baik
layaknya menyimpan bangkai, serapat-rapatnya ia menyimpan pada akhirnya berbau juga. Sontoboyo beserta bala tentaranya itu sampalah di Negara
Werkhoto, Dan terjadilah perang dgPatih
Surengrono Pada saat itu melarikan diri dan bersembuyi dan
terjadilah keanehan, ketika bala tentara Mataram melangkah di atas tanah
bekas garis- goresan keris Patih Surengrono tersebut,
seketika prajurit-prajurit itu
menjadi bingung dan gelap
penglihatannya, matanya menjadi kabur (baur) tidak tahu lagi kemana
larinya Patih Surengrono. Dan tempat itulah sekarang bernama desabaureno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar